Senin, 10 Oktober 2011

Green Arsitektur

GREEN ARSITEKTUR


1.1 Pengertian Green Arsitektur

Konsep “Green arsitektur” kini menjadi salah satu topik trend dunia yang sangat menarik dibicarakan. Mengapa demikian ? Salah satunya karena kebutuhan potensi site yang sangat terbatas, tidak sebanding dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat serta menipisnya sumber daya alam dari sumber energi tak terbarukan. Green arsitektur ialah ”sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. Konsep arsitektur ini lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki tingkat keselarasan yang tinggi antara strukturnya dengan lingkungan, dan penggunaan sistem utilitas yang sangat baik. Green arsitektur dipercaya sebagai desain yang baik dan bertanggung jawab, dan diharapkan digunakan di masa kini dan masa yang akan datang. Jadi, persoalan energi dan lingkungan merupakan kepentingan profesional bagi arsitek yang sasarannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup.

Jadi kesimpulannya, Green Arsitektur adalah arsitektur yang ramah dan memperhatikan lingkungan. Hal ini bisa terlihat antara lain dengan meminimalisasikan penggunaan lampu disaat siang hari karena penataan bangun dimungkinkan untuk menerima cahaya dari luar secara maksimal. Penggunaan AC juga dapat ditekan karena udara akan dimaksimalkan masuk sehingga tidak dibutuhkan AC untuk mendinginkan ruangan. Tapi yang harus dipahami juga adalah penyediaan taman yang berguna untuk penyerapan air hujan, karena ruang serap di jakarta sudah sangat sedikit, hal ini disadari atau tidak air bersih akan menjadi barang yang amat teramat mahal.


1.2 Contoh Penerapan Green Arsitektur

Dengan melakukan konservasi energi, yaitu diantaranya :
• Membatasi penggunaan air, contohnya : pada toilet menggunakan urinoar, tidak menggunakan bak air.
• Pengurangan penggunaan lampu, contohnya : memaksimalkan bukaan pada bangunan, void pada atap bangunan.
• Efisiensi energi pada bangunan, contohnya : tidak menggunakan AC, memperbanyak ventilasi alami seperti ventilasi silang, mengurangi panas pada beberapa bangunan, dan penggunaan Green roof.


Bekerja sama dengan iklim dan lingkungan sekitar
• Memanfaatkan orientasi bangunan terhadap arah peredaran matahari (mengurangi radiasi panas)
• Memanfaatkan bayangan pada desain sebagai peneduh
• Memasukkan cahaya alami pada bangunan
• Memanfaatkan air hujan untuk menyiram tanaman sekitar

Menghormati lingkungan
• Berusaha memperbanyak daerah resapan air, misalnya dengan menggunakan material paving block untuk tempat parkir, jalur pedestrian, dsb.
• Mengurangi lantai bangunan yang menempel langsung ke tanah
• Vegetasi dimanfaatkan semaksimal mungkin
• Memanfaatkan pohon peneduh untuk menciptakan suasana teduh dan sejuk serta tidak berkesan panas

Meminimalisir pengguanaan sumber daya baru
. Penggunaan bahan yang sustainable, seperti : bambu
• Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam pembangunan, sehingga tidak membuang material, misalnya kayu sisa bekisting dapat digunakan untuk bagian lain bangunan.
• Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang masih bisa digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunan lama atau sisa-sisa bekisting.
• Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang ditemui dengan sebaik-baiknya, terutama untuk material yang semakin jarang seperti kayu.

Sumber: Terima kasih saya ucapan untuk sumber elektronik yang tak bisa disebutkan satu persatu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar